Sabtu, 12 November 2011

PERIBAHASA

                                                                        PERIBAHASA


Lain di bibir lain di hati.
Perkataan yang tidak sesuai dengan kata hatinya, tidak jujur.
Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa sengat.
Berwajah rupawan namun perilakunya jahat.
Bagai air di daun talas 
Orang yang pendiriannya tidak tetap
Bagai anak sepat ketihoran 
Seorang yang pemalas 
Bagai anai-anai bubus
Daerah yang subur didiami banyak orang
Bagai alu pencukil duri
Mengerjakan suatu pekerjaan yang sulit untuk dilaksanakan
Badan bersaudara, emas takkan bersaudara, kasih saudara sama ada :
Ketika kaya diakui saudara, tak ada dikucilkan, harta dapat memutuskan persaudaraan
Bagai ujung berat sebelah :
Suatu keputusan yang tidak adil
Bagai anjing berebut tulang :
Saling memperebutkan harta warisan
Bagai anjing dan kucing
Selalu bertengkar; tak pernah rukun
Bagai anjing menyalak di pantat gajah :
Rakyat kecil yang melawan penguasa, hanya akan menciptakan penderitaan
Bagai anjing beranak enam
Orang yang berpenyakit; badannya kurus
Di mana bumi dipijak di sana langit di junjung
artinya : jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi dengan budaya setempat. 
 Tiada rotan akar pun jadi
artinya : tidak ada yang bagus pun yang jelek juga tidak apa-apa. 
 Buah yang manis biasanya berulat
artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan. 
Tak ada gading yang tak akan retak
artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya
Ada harga ada rupa.
Harga suatu barang tentu disesuaikan dengan keadaan barang tersebut.
Membelah dada melihat hati.
Ungkapan untuk menyatakan kesungguhan.
Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan.
Berpikir baik-baik sebelum bertindak agar tidak kecewa.
Karena mata buta, karena hati mati.
Menjadi celaka karena terlalu menuruti hawa nafsunya.
Pandai berminyak air.
Pandai menyusun kata-kata untuk mencapai maksudnya.
Putih kapas dapat dibuat, putih hati berkeadaan.
Kebaikan hati yang bisa dilihat dari tingkah lakunya.
Dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa.
Mau bekerja dengan baik jika sudah mendapat teguran.
Jika ditampar sekali kena denda emas, dua kali setampar emas pula, lebih baik ditampar betul-betul.
Setiap perbuatan jahat itu sama saja akibatnya, meski besar ataupun kecil.
Lubuk akal tepian ilmu.
Seseorang yang dikenal memiliki banyak ilmu pengetahuan.
Nasi tak dingin, pinggan tak retak.
Orang selalu mengerjakan sesuatu dengan hati-hati.
Tolak tangan berayun kaki, peluk tubuh mengajar diri.
Belajar untuk mengendalikan diri dan meninggalkan kebiasaan bersenang-senang.
Seludang menolak mayang.
Sebutan untuk orang sombong dan melupakan orang lain yang telah berjasa dalam hidupnya.
Kalau dipanggil dia menyahut, kalau dilihat dia bersua.
Bisa menyampaikan maksud dengan cara yang tepat.
Pangsa menunjukkan bangsa, umpama durian.
Kita bisa melihat perangai seseorang melalui tutur katanya.
Ditindih yang berat, dililit yang panjang.
Kemalangan yang datang tanpa bisa dihindari.
Tertangguk pada ikan sama menguntungkan, tertanggung pada rangsang sama mengiraikan.
Suka dan duka dijalani bersama.
Keuntungan yang didapatkan dinikmati bersama-sama, kesusahan yang dialami diatasi bersama-sama juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar