Minggu, 13 November 2011

Lafal, Tekanan, Jeda dan Intonasi




1. Lafal: cara seseorang atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi bahasa.
2. Tekanan: penekanan bagian kata yang lebih penting dalam suatu kalimat.
Contoh: Anton membeli novel di Gramedia
             (yang membeli novel Anton, bukan orang lain)
             Anton membeli novel di Gramedia
             (yang dibeli Anton novel, bukan koran)
             Anton membeli novel di Gramedia
             (yang dilakukan Anton membeli, bukan menjual)
            Anton membeli novel di Gramedia
            (Anton membeli novel di Gramedia, bukan di Apotek)
3. Intonasi: lagu kalimat atau ketepatan penyajian tinggi rendahnya nada dalam kalimat
intonasi juga dapat menandakan  ciri sebuah kalimat.
Contoh: Pergi!!! (diucapkan dengan intonasi tinggi karena menyatakan mengusir)
4. Jeda: waktu berhenti sebentar dalam ujaran, jeda juga dapat mempengaruhi perubahan makna.
Contoh:  Menurut perkataan dokter Sofyan, Aji menderita kanker
             (dokter Sofyan berkata, bahwa Aji menderita kanker)
             Menurut perkataan dokter, Sofyan Aji menderita kanker
             (dokter berkata, bahwa Sofyan Aji menderita kanker)
             Menurut perkataan, dokter Sofyan Aji menderita kanker
             (ada seseorang yang berkata, bahwa dokter Sofyan aji menderita kanker)

Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif



1. Kalimat Aktif
Kalimat Aktif adalah kalimat di mana subyeknya melakukan suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat aktif biasanya diawali oleh awalan me- atau ber- dibagi menjadi dua macam :

a. Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang memiliki obyek penderita
- Ayah membeli daging
- Kadir merayu gadis desa
- Bang Jajang bertemu Juminten
b. Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak memiliki obyek penderita
- Adik menangis
- Umar berantem
- Sejak dahulu kala Junaidi merenung di dalam tempat persembunyiannya di    
  Batu Malang

2. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subyeknya dikenai suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat pasif biasanya diawali oleh awalan ter- atau di-
-     Pak Lurah dimintai pertanggung jawaban oleh Pak Camat
-     Ayam dipukul Kucing
-         Bunga anggrek hitam itu terinjak si lay

Karangan n Jenisnya

       


Karangan: karya tulis hasil dr seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahamu.
JENIS KARANGAN:
1. Deskripsi
    karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan shg pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Contoh: Hampir semua pelosok Mentawai indah. di empat kecamatan terdapat hutan yg masih asri. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek  aneka jenis dan fauna yg hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk simakobu adalah contoh primata yg menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
2. Eksposisi
    karangan ini berisi uraian tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Contoh: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mensakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntansi, pekerjaan akuntan berupa pengolahan data untuk mengahsilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing, pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yg tercantum dalam laporan tersebut.
3. Persuasi
    karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu
Contoh: Salah satu penyakit yg perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengkonsumsi makanan yg bergizi, minum vitamin dan anti oksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolahraga.
4. Argumentasi
    karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan fakta sebagai alsan/bukti
Contoh: Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggungjawab, berdedikasi dan cinta terhadap sesama. semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
5. Narasi
    narasi dikenal sebagai cerita, terdapat peristiwa, latar, tokoh dan konflik.
Contoh: Ir. Soekarno, Presiden R.I. pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno mengahbiskan waktunya di penjara dan di pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno bersama Moh. Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sabtu, 12 November 2011

Golden Wings

         



             Awal mula kami bermain music adalah sejak duduk di bangku SMP (terbentuk karena pertemanan sewaktu SMP). Saat itu kami membawakan lagu dengan nuansa Punk Rock seperti, SID, Green Day, NOFX, MXPX. Formasi band saat itu adalah, Gibril (Guitar Vocal), Tyo (Bass, Backing Vocal), Koyung (Drum), dengan nama band Boxer. Seiring berjalannya waktu Setiawan masuk dalam band (Boxer) sebagai drummer dan Koyung sebagai Guitar, akan tetapi masih tetap membawakan lagu dengan genre Punk Rock. Kreativitas bermusic kami semakin berkembang dengan mencoba genre baru yaitu Psychobilly dan mulai menulis lagu dan dalam bendera Golden Wings. Karena kesibukan yang membutuhkan konsentrasi lebih maka Koyung memutuskan keluar dipertengahan perjalanan Golden Wings, dan kami masih meneruskan dengan formasi tiga orang sampai sekarang yaitu, Gibril (Guitar, Vocal), Tyo (Contra Bass, Backing Vocal), Setiawan (Drum).
Album Pertama:
LIST SONG:
1.      Dollyfornia
2.      F**King Damn
3.      Instrument
4.      Melly
5.      The Bootle Vodka
6.      Berteman Sepi
7.      Golden Wings
  Fanpage: GOLDEN WINGS (PSYCHOBILLY)
  http://www.purevolume.com/GoldenWings

PERIBAHASA

                                                                        PERIBAHASA


Lain di bibir lain di hati.
Perkataan yang tidak sesuai dengan kata hatinya, tidak jujur.
Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa sengat.
Berwajah rupawan namun perilakunya jahat.
Bagai air di daun talas 
Orang yang pendiriannya tidak tetap
Bagai anak sepat ketihoran 
Seorang yang pemalas 
Bagai anai-anai bubus
Daerah yang subur didiami banyak orang
Bagai alu pencukil duri
Mengerjakan suatu pekerjaan yang sulit untuk dilaksanakan
Badan bersaudara, emas takkan bersaudara, kasih saudara sama ada :
Ketika kaya diakui saudara, tak ada dikucilkan, harta dapat memutuskan persaudaraan
Bagai ujung berat sebelah :
Suatu keputusan yang tidak adil
Bagai anjing berebut tulang :
Saling memperebutkan harta warisan
Bagai anjing dan kucing
Selalu bertengkar; tak pernah rukun
Bagai anjing menyalak di pantat gajah :
Rakyat kecil yang melawan penguasa, hanya akan menciptakan penderitaan
Bagai anjing beranak enam
Orang yang berpenyakit; badannya kurus
Di mana bumi dipijak di sana langit di junjung
artinya : jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi dengan budaya setempat. 
 Tiada rotan akar pun jadi
artinya : tidak ada yang bagus pun yang jelek juga tidak apa-apa. 
 Buah yang manis biasanya berulat
artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan. 
Tak ada gading yang tak akan retak
artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya
Ada harga ada rupa.
Harga suatu barang tentu disesuaikan dengan keadaan barang tersebut.
Membelah dada melihat hati.
Ungkapan untuk menyatakan kesungguhan.
Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan.
Berpikir baik-baik sebelum bertindak agar tidak kecewa.
Karena mata buta, karena hati mati.
Menjadi celaka karena terlalu menuruti hawa nafsunya.
Pandai berminyak air.
Pandai menyusun kata-kata untuk mencapai maksudnya.
Putih kapas dapat dibuat, putih hati berkeadaan.
Kebaikan hati yang bisa dilihat dari tingkah lakunya.
Dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa.
Mau bekerja dengan baik jika sudah mendapat teguran.
Jika ditampar sekali kena denda emas, dua kali setampar emas pula, lebih baik ditampar betul-betul.
Setiap perbuatan jahat itu sama saja akibatnya, meski besar ataupun kecil.
Lubuk akal tepian ilmu.
Seseorang yang dikenal memiliki banyak ilmu pengetahuan.
Nasi tak dingin, pinggan tak retak.
Orang selalu mengerjakan sesuatu dengan hati-hati.
Tolak tangan berayun kaki, peluk tubuh mengajar diri.
Belajar untuk mengendalikan diri dan meninggalkan kebiasaan bersenang-senang.
Seludang menolak mayang.
Sebutan untuk orang sombong dan melupakan orang lain yang telah berjasa dalam hidupnya.
Kalau dipanggil dia menyahut, kalau dilihat dia bersua.
Bisa menyampaikan maksud dengan cara yang tepat.
Pangsa menunjukkan bangsa, umpama durian.
Kita bisa melihat perangai seseorang melalui tutur katanya.
Ditindih yang berat, dililit yang panjang.
Kemalangan yang datang tanpa bisa dihindari.
Tertangguk pada ikan sama menguntungkan, tertanggung pada rangsang sama mengiraikan.
Suka dan duka dijalani bersama.
Keuntungan yang didapatkan dinikmati bersama-sama, kesusahan yang dialami diatasi bersama-sama juga.

Deduktif N Induktif, Imbuhan

  •  
  • Pengertian Paragraf Induktif
Teks induktif dikembangkan dari sesuatu yang bersifat khusus, lebih spesifik, menjadi suatu kesimpulan yang bersifat umum, lebih luas. Akan tetapi, kita harus hati-hati dalam menarik kesimpulan menggunakan pola induktif karena kesimpulan umum yang diambil belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, agar kesimpulan yang diambil sesuai dengan kenyataan, data, fakta, bukti, referensi, dan keterangan lain yang dijadikan dasar pengambilan kesimpulan haruslah lengkap dan akurat.
Contoh :
#) Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional
Kalimat utama dari paragraph adalah kalimat yang di garis bawahi, dan kalimat itu berada diakhir paragraf sesuai dengan ciri-ciri dari paragraph induktif.
  • Pengertian paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah contoh suatu paragraf yang dibentuk dari suatu masalah yang bersifat umum, lebih luas. Setelah itu ditarik kesimpulan menjadi suatu masalah yang bersifat khusus atau lebih spesifik. Atau juga dapat diartikan, suatu paragraf yang kalimat utamanya berada di depan paragraf kemudian diikuti oleh kalimat penjelas.
Contoh :
#) Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku.
Kalimat utama dari paragraph adalah kalimat yang di garis bawahi, dan kalimat itu berada depan paragraf sesuai dengan ciri-ciri dari paragraph deduktif.

Paragraf deduktif - induktif 

adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum disusul dengan pernyataan yang bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Letak kalimat utama paragraf ini ada di awal dan akhir paragraf. Pola paragraf ini adalah umum - khusus - umum. Kalimat utama yang ada di akhir paragraf bersifat penegasan kembali dengan susunan yang agak berbeda.
Contoh:
#) Siswa kelas VI belajar untuk menghadapi ujian dua bulan yang akan datang. Mereka sangat berkonsentrasi pada pelajaran yang diberikan oleh Ibu guru. Tampak situasi kelas lebih tenang. Keteangan kelas mereka bukan berarti sunyi dan sepi, tetapi suasana kelas mereka hidup, yaitu timbulnya tanya jawab tentang pelajaran yang sedang dibahas. Suasana yang hidup ini benar-benar membangkitkan semangat guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Juga suasana yang hidup itu menimbulkan kesungguhan para siswa dalam belajar. Suasana giat belajar itu dilakukan dan diciptakan siswa kelas VI dalam menghadapi ujian yang sudah diambang pintu

                                                                    IMBUHAN
 
AWALAN (prefiks)
Awalan adalah imbuhan yang diberikan di awal kata.
Contoh : me-, ber- di-, ke-, pe-, ter-
Awalan me –
Pemakaian awalan me- bervariasi yaitu mem-, men-, meny-, meng-, dan menge-
Contoh :  melapor, membaca, menarik, menyanyi, menghitung, dan mengecat
Makna awalan me- :
1.      Melakukan perbuatan/tindakan.
Contoh :     mengambil, menjual.
2.      Melakukan perbuatan dengan alat.
Contoh  :    memotong, menyapu.
3.      Menjadi atau dalam keadaan.
Contoh :     menurun, meluap.
4.      Membuat kesan.
Contoh :     mengalah, membisu.
5.      Menuju ke.
Contoh :     mendarat, menepi.
6.      Mencari.
Contoh :     mendamar, merotan.
Awalan di-
Awalan di mempunyai makna suatu perbuatan aktif.  Awalan di- merupakan kebalikan dari awalan me- yang bermakna aktif.
Contoh :           di +  siram       à  disiram
di + tanam       à  ditanam
di + beli           à  dibeli


Awalan ber-
Pemakaian awalan ber- mempunyai kaidah sebagai berikut.
1.      Apabila diikuti kata dasar yang berhuruf (r) dan beberapa kata dasar yang suku pertamanya berakhir huruf (er), bentuk awalan ber berubah menjadi be-.
Contoh :     ber +  rantai    à  berantai
ber + kerja      à  bekerja
2.      Apabila awalan ber- bertemu dengan kata dasar ajar, ber- berubah menjadi bel-
Contoh :     ber + ajar        à  belajar
3.      Apabila awalan ber- diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, ber- tetap tanpa perubahan.
Contoh :     ber + lari         à  berlari
ber + nyanyi    à  bernyanyi
Makna awaln ber-
1.      Mempunyai.
Contoh :     beranak, berhasil
2.      Memakai/menggunakan/mengendarai.
Contoh :     bersepeda, bersepatu
3.      Mengeluarkan.
Contoh :     berkata, bertelur
4.      Menyatakan sikap mental.
Contoh :     berbahagia, berbaik hati.
5.      Menyatakan jumlah.
Contoh :     berdua, berempat.
AWALAN pe-(n)
Pemakaian awalan pe-(n) memiliki variasi sebagaimana yang berkalu pada awalan me-(n).
Makna awalan pe-(n) :
1.      Menyatakan yang melakukan perbuatan.
Contoh :     penulis, pembaca.
2.      Menyatakan pekerjaan.
Contoh :     perpanjang, perlebar.
3.      Menyatakan alat.
Contoh :     penghapus, penggaris.
4.      Menyatakan memiliki sifat.
Contoh :     pemaaf, pemalu.
5.      Menyatakan penyebab.
Contoh :     pemanis, pemutih
AWALAN ke-
Makna awalan ke-
1.      Menyatakan kumpulan yang terdiri dari jumlah.
Contoh  :    kesebelasan.
2.      Menyatakan urutan.
Contoh  :    kesatu, kedua, ketiga
Awalan ter-
1.      Awalan ter- hampir sama dengan awalan di-.  Awaln ter- berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif.
Contoh :     ter +  tendang à  tertendang
i.      ter  +  bakar          à  terbakar
2.      Awalan ter- ada pula yang termasuk golongan kata sifat.
Contoh :     ter  +  pandai  à  terpandai
i.      ter  +  kecil            à  terkecil
Makna awalan ter-
1.      Sudah di atau dapat di.
Contoh :     tertutup, terbuka.
2.      Ketidaksengajaan.
Contoh :     terbawa, terlihat.
3.      Tiba-tiba.
Contoh :     teringat, terjatuh.
4.      Dapat atau kemungkinan.
Contoh  :    ternilai, terbagus.
5.      Pelaing atau super.
Contoh :     terpandai, tertua.
AWALAN pe-
Umumnya tidak bias digunakan secara mandiri.  Pemakaian awlan per- membutuhkan imbuhan lain misalnya –kan dan –an.
Contoh :           per-kan + kembang     à  perkembangan
per-an   +  usaha         à  perusahaan
AWALAN se-
Makna awalan se-
1.      Menyatakan satu.
Contoh  :    selembar, seribu.
2.      Menyatakan seluruh.
Contoh  :  sekota, sedesa.
3.      Menyatakan sama.
Contoh  :    sepandai, seindah.
4.      Menyatakan setelah.
Contoh :     sekembali
SISIPAN (infiks)
Sisipan adalah imbuhan yang diberikan di tengah kata.
Contoh :  -el, -em, dan –er.
Makna sisipan :
1.      Menyatakan internsitas atau frekuensi.
Contoh :     geletar, gemetar
2.      Menyatakan banyak dan bermacam-macam.
Contoh :     temali, gemerincing

3.      Memiliki sifat yang disebut dalam kata dasarnya.
Contoh :     temurun, gemilang, telunjuk, pelatuk, gelembung, telapak
AKHIRAN (sufiks)
Imbuhan yang diberikan di akhir kata.
Contoh :  -kan, -I, -an, -kah, -tah, dan –pun.
Akhiran -i
Makna akhiran –I :
1.      Mengandung arti membentuk kalimat perintah.
Contoh :
Turuti perintahnya !
2.      Menyebabkan sesuatu jadi.
Contoh :
menyakiti hati,  menghargai dia
3.      Menyarakan intensitas (pekerjaan yang berulang-ulang)
Contoh :
menembaki, memukuli
Akhiran –kan
Makna akhiran –kan :
1.      Secara umum mengandung arti perintah.
Contoh :
Dengarkan baik-baik !
2.      Menyatakan sebagai alat atau membuat dengan.
Contoh :
menusukkan pisau, melemparkan batu
3.      Menyebabkan atau menjadikan sesuatu.
Contoh :
membesarkan, menjatuhkan

4.      Menyatakan arti bahwa suatu pekerjaan dilakukan untuk orang lain.
Contoh :
meminjamkan, mengembalikan
5.      Mentransitifkan kata kerja ke dinding
Contoh :
memantulkan
Akhiran –an
Makna akhiran –an
1.      Menyatakan tempat.
Contoh :     pangkalan, kubangan
2.      Menyatakan alat.
Contoh :     ayunan, timbangan
3.      Menyatakan hal atau cara.
Contoh :     didikan, pimpinan
4.      Menyatakan akibat, hasil perbuatan.
Contoh :     hukuman, balasan
5.      Menyatakan sesuatu yang di.
Contoh :     catatan, suruhan
6.      Menyatakan seluruh, kumpulan.
Contoh :     lautan, sayuran
7.      Menyatakan menyerupai.
Contoh :     anak-anakan, kuda-kudaan
8.      Menyatakan tiap-tiap.
Contoh :     tahunan, mingguan
9.      Menyatakan mempunyai sifat.
Contoh :     asinan, manisan


Akhiran –isme dan –isasi
Merupakan jenis imbuhan serapan.
Makna akhiran –isme adalah  paham atau ajaran :
Contoh :           komunisme, animisme, liberalisme
Makna akhiran –isasi adalah proses atau menjadikan sesuatu.
Contoh :          swastanisasi, lebelisasi
Akhiran – i , – iah,  – is, – wi
Merupakan jenis imbuhan serapan.
- i berasal dari bahasa Inggris.
- iah, – is, – wi berasal dari bahasa Arab
Makna akhiran – i, – iah, – is, – wi adalah membentuk kata sifat.
Contoh :           insani               : memiliki sifat keinsanian
alamiah           :  memiliki sifat alamiah, natural
agamais          :  menujukkan sifat orang yang taat beragama
manusiawi       :  bersifat kemanusiaa
AWALAN DAN AKHIRAN (konfiks)
Awalan dan akhiran adalah imbuhan yang berupa gabungan dari awalan dan akhiran.
Contoh :  me-kan, pe-an, ber-an, se-nya, meper-kan
Awalan dan Akhiran me-kan, dan memper-kan
Makna me-kan:
1.      Melakukan pekerjaan orang lain.
Contoh :     Adik memesankan ibu makanan.
2.      Menyebabkan atau membuat jadi.
Contoh  :    Lemparan bola itu memecahkan kaca jendela kamar.
3.      Melakukan perbuatan.
Contoh         :         Gajah menyemburkan air dari belalainya.
4.      Mengarahkan.
Contoh :     Ayah meminggirkan kendaraannya.
5.      Memasukkan.
Contoh         :         Polisi memenjarakan penjahat itu di tahanan POLDA.
Makna memper-kan :
1.      Menyebabkan atau membuat jadi :
Contoh  :    Rini mempertotonkan kebolehannya bermain biola.
Awalan dan Akhiran ber – an
Makna :
1.      Menyatakan jumlah pelaku yang banyak.
Contoh  :    berdatangan, berterbangan
2.      Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang
Contoh         :         bergulingan, berlompatan
3.      Menyatakan hubungan antara dua pihak.
Contoh  :    bersamaan, bersebelahan, berduaan.
4.      Menyatakan hubungan timbal balik.
Contoh         :         bersahutan, bersalaman
Awalan dan Akhiran pe – an
Makna :
1.      Menyatakan hal
Contoh  :    pendidikan, penanaman
2.      Menyatakan proses atau perbuatan.
Contoh  :    pendaftaran, penelitian.
3.      Menyatakan hasil.
Contoh         :         pengakuan, peghasilan
4.      Menyatakan tempat.
Contoh  :  penampungan, pemandian
5.      Menyatakan alat.
Contoh  :  penglihatan, pendengaran

Awalan dan Akhiran per- an
Makna :
1.      Menyatakan tempat.
Contoh  :    perhentian, perusahaan
2.      Menyatakan daerah.
Contoh  :    perempatan, pertigaan
3.      Menyatakan hasil perbuatan.
Contoh  :    pertahanan, perbuatan
4.      Menyatakan perihal.
Contoh  :    perbukuan, perkelahian
5.      Menyatakan banyak.
Contoh  :    persyaratan, persaudaraan
Awalan dan Akhiran se –nya
Makna :
1.    Menyatakan makna tingkatan yang paling tinggi yang dapat dicapai.
Contoh  :          sebagus-bagusnya, setinggi-tingginya
1.    Sering disertai dengan kata ulang.
Contoh  :          sebaik-baiknya, semerah-merahnya