Sabtu, 12 November 2011

Deduktif N Induktif, Imbuhan

  •  
  • Pengertian Paragraf Induktif
Teks induktif dikembangkan dari sesuatu yang bersifat khusus, lebih spesifik, menjadi suatu kesimpulan yang bersifat umum, lebih luas. Akan tetapi, kita harus hati-hati dalam menarik kesimpulan menggunakan pola induktif karena kesimpulan umum yang diambil belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, agar kesimpulan yang diambil sesuai dengan kenyataan, data, fakta, bukti, referensi, dan keterangan lain yang dijadikan dasar pengambilan kesimpulan haruslah lengkap dan akurat.
Contoh :
#) Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional
Kalimat utama dari paragraph adalah kalimat yang di garis bawahi, dan kalimat itu berada diakhir paragraf sesuai dengan ciri-ciri dari paragraph induktif.
  • Pengertian paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah contoh suatu paragraf yang dibentuk dari suatu masalah yang bersifat umum, lebih luas. Setelah itu ditarik kesimpulan menjadi suatu masalah yang bersifat khusus atau lebih spesifik. Atau juga dapat diartikan, suatu paragraf yang kalimat utamanya berada di depan paragraf kemudian diikuti oleh kalimat penjelas.
Contoh :
#) Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku.
Kalimat utama dari paragraph adalah kalimat yang di garis bawahi, dan kalimat itu berada depan paragraf sesuai dengan ciri-ciri dari paragraph deduktif.

Paragraf deduktif - induktif 

adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum disusul dengan pernyataan yang bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Letak kalimat utama paragraf ini ada di awal dan akhir paragraf. Pola paragraf ini adalah umum - khusus - umum. Kalimat utama yang ada di akhir paragraf bersifat penegasan kembali dengan susunan yang agak berbeda.
Contoh:
#) Siswa kelas VI belajar untuk menghadapi ujian dua bulan yang akan datang. Mereka sangat berkonsentrasi pada pelajaran yang diberikan oleh Ibu guru. Tampak situasi kelas lebih tenang. Keteangan kelas mereka bukan berarti sunyi dan sepi, tetapi suasana kelas mereka hidup, yaitu timbulnya tanya jawab tentang pelajaran yang sedang dibahas. Suasana yang hidup ini benar-benar membangkitkan semangat guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Juga suasana yang hidup itu menimbulkan kesungguhan para siswa dalam belajar. Suasana giat belajar itu dilakukan dan diciptakan siswa kelas VI dalam menghadapi ujian yang sudah diambang pintu

                                                                    IMBUHAN
 
AWALAN (prefiks)
Awalan adalah imbuhan yang diberikan di awal kata.
Contoh : me-, ber- di-, ke-, pe-, ter-
Awalan me –
Pemakaian awalan me- bervariasi yaitu mem-, men-, meny-, meng-, dan menge-
Contoh :  melapor, membaca, menarik, menyanyi, menghitung, dan mengecat
Makna awalan me- :
1.      Melakukan perbuatan/tindakan.
Contoh :     mengambil, menjual.
2.      Melakukan perbuatan dengan alat.
Contoh  :    memotong, menyapu.
3.      Menjadi atau dalam keadaan.
Contoh :     menurun, meluap.
4.      Membuat kesan.
Contoh :     mengalah, membisu.
5.      Menuju ke.
Contoh :     mendarat, menepi.
6.      Mencari.
Contoh :     mendamar, merotan.
Awalan di-
Awalan di mempunyai makna suatu perbuatan aktif.  Awalan di- merupakan kebalikan dari awalan me- yang bermakna aktif.
Contoh :           di +  siram       à  disiram
di + tanam       à  ditanam
di + beli           à  dibeli


Awalan ber-
Pemakaian awalan ber- mempunyai kaidah sebagai berikut.
1.      Apabila diikuti kata dasar yang berhuruf (r) dan beberapa kata dasar yang suku pertamanya berakhir huruf (er), bentuk awalan ber berubah menjadi be-.
Contoh :     ber +  rantai    à  berantai
ber + kerja      à  bekerja
2.      Apabila awalan ber- bertemu dengan kata dasar ajar, ber- berubah menjadi bel-
Contoh :     ber + ajar        à  belajar
3.      Apabila awalan ber- diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, ber- tetap tanpa perubahan.
Contoh :     ber + lari         à  berlari
ber + nyanyi    à  bernyanyi
Makna awaln ber-
1.      Mempunyai.
Contoh :     beranak, berhasil
2.      Memakai/menggunakan/mengendarai.
Contoh :     bersepeda, bersepatu
3.      Mengeluarkan.
Contoh :     berkata, bertelur
4.      Menyatakan sikap mental.
Contoh :     berbahagia, berbaik hati.
5.      Menyatakan jumlah.
Contoh :     berdua, berempat.
AWALAN pe-(n)
Pemakaian awalan pe-(n) memiliki variasi sebagaimana yang berkalu pada awalan me-(n).
Makna awalan pe-(n) :
1.      Menyatakan yang melakukan perbuatan.
Contoh :     penulis, pembaca.
2.      Menyatakan pekerjaan.
Contoh :     perpanjang, perlebar.
3.      Menyatakan alat.
Contoh :     penghapus, penggaris.
4.      Menyatakan memiliki sifat.
Contoh :     pemaaf, pemalu.
5.      Menyatakan penyebab.
Contoh :     pemanis, pemutih
AWALAN ke-
Makna awalan ke-
1.      Menyatakan kumpulan yang terdiri dari jumlah.
Contoh  :    kesebelasan.
2.      Menyatakan urutan.
Contoh  :    kesatu, kedua, ketiga
Awalan ter-
1.      Awalan ter- hampir sama dengan awalan di-.  Awaln ter- berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif.
Contoh :     ter +  tendang à  tertendang
i.      ter  +  bakar          à  terbakar
2.      Awalan ter- ada pula yang termasuk golongan kata sifat.
Contoh :     ter  +  pandai  à  terpandai
i.      ter  +  kecil            à  terkecil
Makna awalan ter-
1.      Sudah di atau dapat di.
Contoh :     tertutup, terbuka.
2.      Ketidaksengajaan.
Contoh :     terbawa, terlihat.
3.      Tiba-tiba.
Contoh :     teringat, terjatuh.
4.      Dapat atau kemungkinan.
Contoh  :    ternilai, terbagus.
5.      Pelaing atau super.
Contoh :     terpandai, tertua.
AWALAN pe-
Umumnya tidak bias digunakan secara mandiri.  Pemakaian awlan per- membutuhkan imbuhan lain misalnya –kan dan –an.
Contoh :           per-kan + kembang     à  perkembangan
per-an   +  usaha         à  perusahaan
AWALAN se-
Makna awalan se-
1.      Menyatakan satu.
Contoh  :    selembar, seribu.
2.      Menyatakan seluruh.
Contoh  :  sekota, sedesa.
3.      Menyatakan sama.
Contoh  :    sepandai, seindah.
4.      Menyatakan setelah.
Contoh :     sekembali
SISIPAN (infiks)
Sisipan adalah imbuhan yang diberikan di tengah kata.
Contoh :  -el, -em, dan –er.
Makna sisipan :
1.      Menyatakan internsitas atau frekuensi.
Contoh :     geletar, gemetar
2.      Menyatakan banyak dan bermacam-macam.
Contoh :     temali, gemerincing

3.      Memiliki sifat yang disebut dalam kata dasarnya.
Contoh :     temurun, gemilang, telunjuk, pelatuk, gelembung, telapak
AKHIRAN (sufiks)
Imbuhan yang diberikan di akhir kata.
Contoh :  -kan, -I, -an, -kah, -tah, dan –pun.
Akhiran -i
Makna akhiran –I :
1.      Mengandung arti membentuk kalimat perintah.
Contoh :
Turuti perintahnya !
2.      Menyebabkan sesuatu jadi.
Contoh :
menyakiti hati,  menghargai dia
3.      Menyarakan intensitas (pekerjaan yang berulang-ulang)
Contoh :
menembaki, memukuli
Akhiran –kan
Makna akhiran –kan :
1.      Secara umum mengandung arti perintah.
Contoh :
Dengarkan baik-baik !
2.      Menyatakan sebagai alat atau membuat dengan.
Contoh :
menusukkan pisau, melemparkan batu
3.      Menyebabkan atau menjadikan sesuatu.
Contoh :
membesarkan, menjatuhkan

4.      Menyatakan arti bahwa suatu pekerjaan dilakukan untuk orang lain.
Contoh :
meminjamkan, mengembalikan
5.      Mentransitifkan kata kerja ke dinding
Contoh :
memantulkan
Akhiran –an
Makna akhiran –an
1.      Menyatakan tempat.
Contoh :     pangkalan, kubangan
2.      Menyatakan alat.
Contoh :     ayunan, timbangan
3.      Menyatakan hal atau cara.
Contoh :     didikan, pimpinan
4.      Menyatakan akibat, hasil perbuatan.
Contoh :     hukuman, balasan
5.      Menyatakan sesuatu yang di.
Contoh :     catatan, suruhan
6.      Menyatakan seluruh, kumpulan.
Contoh :     lautan, sayuran
7.      Menyatakan menyerupai.
Contoh :     anak-anakan, kuda-kudaan
8.      Menyatakan tiap-tiap.
Contoh :     tahunan, mingguan
9.      Menyatakan mempunyai sifat.
Contoh :     asinan, manisan


Akhiran –isme dan –isasi
Merupakan jenis imbuhan serapan.
Makna akhiran –isme adalah  paham atau ajaran :
Contoh :           komunisme, animisme, liberalisme
Makna akhiran –isasi adalah proses atau menjadikan sesuatu.
Contoh :          swastanisasi, lebelisasi
Akhiran – i , – iah,  – is, – wi
Merupakan jenis imbuhan serapan.
- i berasal dari bahasa Inggris.
- iah, – is, – wi berasal dari bahasa Arab
Makna akhiran – i, – iah, – is, – wi adalah membentuk kata sifat.
Contoh :           insani               : memiliki sifat keinsanian
alamiah           :  memiliki sifat alamiah, natural
agamais          :  menujukkan sifat orang yang taat beragama
manusiawi       :  bersifat kemanusiaa
AWALAN DAN AKHIRAN (konfiks)
Awalan dan akhiran adalah imbuhan yang berupa gabungan dari awalan dan akhiran.
Contoh :  me-kan, pe-an, ber-an, se-nya, meper-kan
Awalan dan Akhiran me-kan, dan memper-kan
Makna me-kan:
1.      Melakukan pekerjaan orang lain.
Contoh :     Adik memesankan ibu makanan.
2.      Menyebabkan atau membuat jadi.
Contoh  :    Lemparan bola itu memecahkan kaca jendela kamar.
3.      Melakukan perbuatan.
Contoh         :         Gajah menyemburkan air dari belalainya.
4.      Mengarahkan.
Contoh :     Ayah meminggirkan kendaraannya.
5.      Memasukkan.
Contoh         :         Polisi memenjarakan penjahat itu di tahanan POLDA.
Makna memper-kan :
1.      Menyebabkan atau membuat jadi :
Contoh  :    Rini mempertotonkan kebolehannya bermain biola.
Awalan dan Akhiran ber – an
Makna :
1.      Menyatakan jumlah pelaku yang banyak.
Contoh  :    berdatangan, berterbangan
2.      Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang
Contoh         :         bergulingan, berlompatan
3.      Menyatakan hubungan antara dua pihak.
Contoh  :    bersamaan, bersebelahan, berduaan.
4.      Menyatakan hubungan timbal balik.
Contoh         :         bersahutan, bersalaman
Awalan dan Akhiran pe – an
Makna :
1.      Menyatakan hal
Contoh  :    pendidikan, penanaman
2.      Menyatakan proses atau perbuatan.
Contoh  :    pendaftaran, penelitian.
3.      Menyatakan hasil.
Contoh         :         pengakuan, peghasilan
4.      Menyatakan tempat.
Contoh  :  penampungan, pemandian
5.      Menyatakan alat.
Contoh  :  penglihatan, pendengaran

Awalan dan Akhiran per- an
Makna :
1.      Menyatakan tempat.
Contoh  :    perhentian, perusahaan
2.      Menyatakan daerah.
Contoh  :    perempatan, pertigaan
3.      Menyatakan hasil perbuatan.
Contoh  :    pertahanan, perbuatan
4.      Menyatakan perihal.
Contoh  :    perbukuan, perkelahian
5.      Menyatakan banyak.
Contoh  :    persyaratan, persaudaraan
Awalan dan Akhiran se –nya
Makna :
1.    Menyatakan makna tingkatan yang paling tinggi yang dapat dicapai.
Contoh  :          sebagus-bagusnya, setinggi-tingginya
1.    Sering disertai dengan kata ulang.
Contoh  :          sebaik-baiknya, semerah-merahnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar